Minggu lalu (Rabu, 28 Desember 2016), sejak pagi, ibu Astri, istri dari Bpk. Novriansyah sudah merasakan kontraksi. Dan semakin gelisah lagi karena berlangsung tanpa henti. Siangnya, Bpk. Novri pun langsung mengantar istrinya ke bidan Triyana. Dan benar. Sudah bukaan tiga. “Bu Astri mengalami kelelahan”, ujar sang bidan. Karena itu terjadi kelahiran sebelum waktunya (kelahiran prematur), yang seharusnya terjadi pada 26 Januari 2017.
Beruntung, ibu Astri dapat melahirkan secara normal meski masih kurang bulan. Lahirlah putri yang kemudian mereka namai Aschila Dwi Putri, dengan berat 1900 gram. Segera sedia lampu pijar untuk menyinari bayi agar tidak kedinginan (hipotermia). Syukurlah kondisi bayi sehat: tak perlu alat bantu nafas dan sudah mulai ada refleks hisap ASI. “Sudah di observasi”, tandas bidan Triyana. Hanya memang bayi cantik ini beratnya masih kurang dari 2500 gram, sehingga termasuk bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
Pindah Rumah
Biasanya, orang tua seperti ini mulai cemas memikirkan betapa mahalnya biaya inkubator Rumah Sakit. Merawat bayi prematur itu biayanya mahal: biaya inkubator dan biaya lainnya dari rumah sakit. Untungnya, Bpk. Novri yang tinggal di Citra Indah sudah tahu tentang kegiatan kemanusiaan ini. Jadi tidak panik lagi, dan inkubator segera kami (saya dan suami) siapkan.
Keadaan demikian membuat keluarga kecil ini harus berletih dalam kesusahan. Apalagi mereka baru pindah kontrakan. Maklum, namanya juga rumah baru. Saat memasang inkubator menjadi hal paling istimewa. Ya. Tidak ada meja. Maka terpaksa kami letakkan di tempat tidur.
Itulah hal paling membahagiakan bagi kami: menolong bayi dan keluarganya. Memperhatikan kesulitan dan menghidupkan kepedulian. Melihat wajah-wajah ceria dan senyum lepas. Sangat indah dan berharga bagi kami. Asa dari kami, untuk Citra Indah.
Comments 1
Wow, amazing site format! How long have you been running a website for?
you are websiteging look easy. The entire glance of your site is excellent,
as smartly the content!