Kolaborasi

Kolaborasi

Kolaborasi

Kolaborasi

Apakah si bulan Zona Bombong bisa mengantarkan inkubator ke Tasikmalaya?

Demikian SMS yang saya terima dari SMS Center tim Inkubator Gratis lima hari lalu (9/3/2017). Dan keraguan masih menyelimuti diri saya saat itu. Akhirnya saya jawab begini: “Baik mas, akan saya koordinasikan dengan teman-teman dulu.”

Bagaimana tidak. Belum lama ini, si bulan (siaga ambulan) Zona Bombong mengalami kecelakaan cukup serius. Jadi belum bisa beroperasi lagi. Saya hubungi jaringan si bulan. Dan ternyata semuanya memang begitu sibuk mengantarkan pasien ke berbagai tempat. Masalahnya, tidak ada yang menuju ke Jawa Barat: Tasikmalaya ataupun Bandung.

Purwokerto, Wangon, dan Tasikmalaya

Tapi saya tak mau berhenti berusaha! Saya tahu bahwa inkubator ini sudah diharapkan sekali kehadiranya oleh orang tua bayi prematur di Tasikmalaya. Lebih, sang ibu sudah mengabari kami bahwa bayinya telah pulang dan menanyakan kehadiran inkubator tersebut. Teruslah saya mencari akal.

Saat berada dalam keadaan sulit inilah saya mengeluarkan jurus andalan: woro-woro di aplikasi pesan & social media. Isinya begini: “Selamat pagi kawan, salam ibadah berjama’ah. Hari ini saya butuh armada atau tepatnya tumpangan untuk mengantar #INKUBATOR gratis untuk menolong bayi prematur dari Purwokerto ke Tasikmalaya, jadi jika ada kawan2 yang hendak ke Tasik atau ke Bandung melewati Tasik, mohon kesediaanya untuk meluangkan space di mobilnya seukuran 1×0,5 m2. Di Tasik sudah menunggu relawan yang secara estafet akan mengantar ke rumah bayi prematur tsb”

Keyakinan saya cuma satu. Allah akan bantu saya, menggerakan hati teman-teman saya membantu mengantarkan inkubator ini hingga ke rumah bayi prematur di Tasikmalaya (5 jam perjalanan darat dari Purwokerto).

Alhamdulillah… Sejumlah rekan saya menyatakan bersedia mengantarkan inkubator ini. Inilah awal dari kolaborasi antar agen relawan: Purwokerto, Wangon, dan Tasikmalaya. Bpk. Andi Wijaya telah menunggu saya di Wangon. Semangat saya begitu menggebu-gebu untuk berangkat menuju ke tempatnya membawa inkubator dari Purwokerto.

Setelah mandi dan bersiap-siap, saya menerima pesan via WhatsApp. Kali ini datang dari Mas Aan. Ya. Dengan penuh keyakinan, lelaki yang kerap disapa Kang Ahmad ini mau dan (sekali lagi) bersedia mengantarkan inkubator ke daerah Wangon, untuk selanjutnya dibawa menuju Tasikmalaya.

Akhirnya dibawalah inkubator gratis dari rumah saya pada hari itu sekitar pukul 9.15 pagi. Satu jam kemudian sampai di daerah Wangon, lalu segera menuju Tasikmalaya. Rupanya Bpk. Danial Kusumah sudah menanti unit inkubator tadi yang baru tiba malam harinya. Barulah inkubator tersebut diantarkan sampai ke tempat peminjam keesokannya (12/3/2017); tiba pukul 11 siang.

MESTAKUNG (Semesta Mendukung)

Jujur, peminjaman kali ini adalah yang paling berkesan. Bisa ber kolaborasi dengan banyak pihak, serta menjadi ada dan bermakna bagi sesama. Hakikatnya, keadaan yang kita alami ini selalu MESTAKUNG (semesta mendukung). Tapi karena manusia terlalu sibuk dan khawatir -apalagi bernafsu- jadilah mestatikung (semesta tidak mendukung).

Jadi memang harus berdamai dengan pikiran masing-masing, merubah pandangan kita dari yang tadinya menuntut, meminta (dan seterusnya) menjadi memberi, melayani serta memelihara kehidupan. Dan ketika keyakinan dan usaha dapat menterjemahkan mimpi-mimpi kehidupan, jalan akan terbuka perlahan. Benar. Itulah makna MESTAKUNG: membangun kehidupan bermakna.

Memulai Kolaborasi

Membangun Kehidupan Kolaborasi

Bermain Kolaborasi

Berbagi dan Ber Kolaborasi

Keadaan yang kita alami ini selalu MESTAKUNG (semesta mendukung). Dan ketika keyakinan dan usaha dapat menterjemahkan mimpi-mimpi kehidupan, jalan akan terbuka perlahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *