Tidak Ada Yang Kebetulan

Tidak Ada Yang Kebetulan

Tidak Ada Yang Kebetulan

  • Tidak Ada Yang Kebetulan

    Melewati Daerah Persawahan

  • Tidak Ada Yang Kebetulan

    Sampai di Rumah Bayi

  • Tidak Ada Yang Kebetulan

    Perjuangan Menyelamatkan Nyawa Anak Manusia

Tidak Ada Yang Kebetulan

Perjuangan Menyelamatkan Nyawa Anak Manusia

Tidak AdaYang Kebetulan

Jalan sore ini terasa kurang lengkap karena istri dan anak tidak bisa bersama menjadi kurir inkubator, dikarenakan kondisi anak yang masih demam tinggi. Dengan “paksaan” istri untuk mensegerakan pengiriman supaya si bayi bisa segera menikmati kehangatan kamar hotel berbintang nya.

Pengiriman kali ini cukup menantang karena lokasi dusun tidak ada di Google Maps. Sesekali saya turun dari kendaraan, dan bertanya kepada siapa saja yang saya temui dalam perjalanan. Tidak semua orang yang tahu lokasi dusun ini dan menurut orang tua bayi memang melewati daerah persawahan.

Memang akhirnya saya tersesat. Tapi itu akan membuat kita berlatih berpikir, menjadi lebih mahir, pandai, dan seterusnya. Setelah beberapa kali salah jalan, ayah bayi meminta saya berhenti di masjid sekitar daerah Mojokerto untuk kemudian dijemput oleh saudaranya.

Akhirnya menjelang maghrib sampai juga di rumah bayi yang tentu saja melalui daerah persawahan yang masih segar itu. Ibu dari bayi sangat menunggu dan senang ketika melihat inkubator sudah sampai dan langsung bisa digunakan untuk bayinya. Senyum bahagianya nampak dari seorang ibu untuk merawat anaknya.

Bagaimana tidak. Hampir satu bulan bayinya dirawat di RS dan ketika biaya makin membengkak dan asuransi telah habis maka diputuskan bayi mereka dibawa pulang ke rumah. Sudah banyak orang tua yang “terpaksa” membawa pulang bayinya karena besarnya biaya yang harus ditanggung. Dan ini bukanlah kali pertama kita mendengar hal demikian. Semoga tidak ada yang terulang lagi di masa depan.

Ketika dalam perjalanan saya teringat semua aktivitas ini. Rasanya tidak mungkin. Dua kali berturut turut saya kirim inkubator dari putra guru Ngaji, dua kali berturut-turut saya kirim untuk bayi kembar dan saat ini kedua kalinya saya mengantar ke dusun melewati persawahan dan dijemput oleh saudara orang tua bayi karena tersesat. ?

Sudah ada yang mengatur rejeki kita. Haruslah kita meyakini bahwa sesungguhnya Tuhan “Yang Maha Kuasa” telah mengetahui segala peristiwa sebelum terjadi, mencatatnya, menghendakinya, dan lalu menciptakannya. Tinggal bagaimana semua berpulang pada kegigihan kita untuk memperjuangkannya. Bahkan selembar daun yang jatuh pun harus seijin oleh-Nya. Dan semua sesuai rencana-Nya. Tidak ada yang kebetulan!

Semua Ini Tidak Ada Yang Kebetulan

Gubernur Tidak Ada Yang Kebetulan

Kemenangan Tidak Ada Yang Kebetulan

Kekalahan Tidak Ada Yang Kebetulan

Sudah ada yang mengatur rejeki kita. Tinggal bagaimana semua berpulang pada kegigihan kita untuk memperjuangkannya. Tidak ada yang kebetulan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *