13 Agustus 2019. Istriku pendarahan ketika mengandung di usia 7 bulan. Diperbolehkan pulang dan disarankan bedrest. Namun tiga hari kemudian pendarahan kembali dan Velea harus dikeluarkan saat itu juga. Hari itu (16 Agustus 2019), Veleanor lahir ke dunia (prematur) dengan berat 1,7 kg. Tepat sehari sebelum istriku ulang tahun 17 Agustus. Mungkin ini adalah hadiah-Nya terindah yang tak kami duga.
Tetapi tak semudah itu kelahirannya. Kami melewati banyak pergumulan. Perawat serta dokter anak di RS XXXX mengatakan bahwa anak kami kondisinya kritis. Kami harus menyediakan biaya sekitar 40 juta untuk perawatannya. Mak Deg hatiku…. Tapi saya percaya: saya terbatas, tetapi Tuhan tidak terbatas kuasa-Nya. Banyak mujizat Nya yang terjadi, seolah semuanya lancar… Velea pun bisa tetap dirawat di ruang khusus RS. Kondisinya yang tadinya kritis pun berangsur membaik.
Tiap hari kami berdoa dan mengunjungi nya. Karena istri sudah boleh pulang duluan, anak kami terus dipantau. Seolah tidak ada kata LELAH bagi kami waktu itu, terutama istri saya yang selalu semangat dan bersyukur. Sebab tiap hari selalu ada perkembangan yang baik atas anak kami “Veleanor”. Sampai akhirnya anak kami dibolehkan pulang dengan syarat harus tetap dipantau dan dirawat dalam inkubator. Puji Tuhan, inkubator pun kami TIDAK SEWA, TIDAK BELI. Ada Yayasan Bayi Prematur Indonesia (YABAPI) yang membantu kami lewat aktivitas Peminjaman Gratis Inkubator untuk Nusantara. Saya sangat berterimakasih atas bantuannya yg benar-benar GRATIS. Tuhanlah yang akan membalas kebaikan segenap tim YABAPI serta para Agen Relawan yang turut terlibat pula.
Sekarang 16 Agustus 2020, tepat 1 Tahun usianya. Velea sudah makin gemuk dan sehat dengan berat badan 8,7 kg. Terima kasih atas semua dukungannya. Serta terima kasih Tuhan untuk anak yang Engkau anugerahkan pada kami. Juga terima kasih Istriku, Prima Agustina sudah berjuang serta melahirkan anak kedua kita: “Veleanor Iona Karleen Temaluru”. 😊😍😘😊😇
Happy 🎁🎂 1st B’Day my cute & strongest daughter 😘 We Love u 😘
16 Agustus 2020
Alfian Paulus Temaluru